Matahari menyinari kebun dengan sinarnya yang kekuningan, rumah petani
tua yang berwarna kuning tampak lembut seperti terbuat dari mentega.
Bayang-bayang pohon menaungi sawah yang padinya sudah berisi bulir-
bulir, siap untuk dipanen.
Pintu rumah terbuka lebar, dan Pak Tani melangkah keluar. Dia membuka
pintu gerbang dan berjalan ke sawah untuk memeriksa jaring yang dia
pasang pada malam harinya. Dia ingin menangkap burung-burung yang suka
memakan bulir padinya. Betapa terkejutnya dia, ketika dia menemukan
burung bangau yang besar terperangkap di jaringnya. Burung itu
berteriak-teriak ketika melihat Pak Tani datang.
"Aku tidak bersalah, Pak Tani yang baik!" teriaknya memohon.
"Aku tidak memakan bulir padimu! Aku hanya terbang bersama-sama dengan
burung-burung yang lain. Dan sekarang tidak sengaja aku terjerat
jaringmu!"
"Semua itu mungkin benar," jawab Pak Tani. "Tetapi kamu tertangkap
bersama para pencuri! Dan akibatnya kamu harus menanggung kesalahan para
pencuri itu!" Pak Tani berkata bijak,"Kita dikenal karena teman teman kita."
Pesan
dari cerita ini adalah : pandai-pandailah memilih teman. Teman yang
baik akan membawa kebaikan bagi diri kita, teman yang buruk akan
mengakibatkan keburukan bagi diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar